INGAT WAKTU

Selamat datang di www.b212-vgb.tk, Semoga situs saya berguna bagi anda semua

Sabtu, 13 Agustus 2011

Vino G Bastian Suka Mobil Tua Karena Gangster dan Mafia


Vino G Bastian Suka Mobil Tua Karena Gangster dan Mafia

Gara-gara senang menonton film gangster dan mafia, bintang film Vino G Bastian (28) suka mobil tua. Vino memiliki sedan Chevrolet Impala keluaran tahun 1965. Beberapa waktu lalu, dia ada pekerjaan keluar kota dan tidak ada yang memanaskan Impala setiap hari. Alhasil, mesin mobil kesayangannya itu pun ngadat.
Jadi, ketika Vino pulang, dia membawa mobil tersebut ke bengkel agar mesinnya dapat dihidupkan lagi. Demi mobil itu pula, Vino rela berjam-jam menunggui di bengkel. Namun, pria kelahiran Jakarta, 24 Maret 1982, itu kala libur lebih sering mengendarai Holden Statement HQ tahun 1972.
”Saya hanya mengendarainya kala libur atau Minggu saja ketika jalan tidak terlalu macet. Lucunya, tiap kali membawa Statement, ada saja orang yang mengklakson saya karena senang dengan mobil itu. Bahkan, pengendara lainnya selalu berhati-hati karena berhadapan dengan mobil tua,” ujar Vino di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Meski penggemar mobil tua, Vino tidak memaksakan diri untuk mengoleksi mobil kuno. ”Inginnya sih punya Cadillac, tetapi harganya itu lho,” kata pemain film yang mengawali debutnya di film 30 Hari Mencari Cinta pada 2004 tersebut

Senin, 28 Februari 2011

Bondan Prakoso & Fade2Black

Genre
NON GENRE!!! blend of Rap, rock, heavy metal, keroncong, cha-cha, Jazz, Lounge, Ballads, reggae, ska, big bands, funk and many more
Anggota
Bondan Prakoso a.k.a Mr. B
-Bass Player, Programmer, Arranger, Vocal-
Tito Budidwinanto a.k.a TitzG
-Rappin' Rhyming, Human Beatbox, Lyricist-
Ardaninggar Nazir a.k.a Santoz Ariego
-Rappin' Rhyming, Lyricist-
Danial Rajab Fahreza a.k.a Lezano
-Rappin' Rhyming, Lyricist-
Kota Asal:
Bogor - Jakarta
Perusahaan Rekaman
Sony Music Entertainment Indonesia
 
 
Lokasi Sekarang
Jakarta, Indonesia
Manajer Umum
Mr. Blend Rock
Agen Pemesanan
0817 497 1654 (Bagus Satrio) NO SMS & NO MISSCALL
Hubungan Media
B Entertainment Indonesia
Pengaruh
0878 8108 1091 (Bayu Satria) for Official Merchandise

Untuk mengetahui CARA MENDAPATKAN ID CARD Resmi REZPECTOR, kmu harus terlebih dahulu jadi member di

http://rezpector.com/v3/forum/forum.php

setelah kamu masuk ke forumnya, disitu kmu bs klik link "CARA Mendapatkan ID Card Rezpector" atau klik link berikut:

http://rezpector.com/v3/forum/showthread.php?321-minta-bantuan-nya-donk-gan-mau-daftar-rezpector
Minat Band
No Boundries..
all Kindz of Musiczz..
Situs Web

Mengapa Bondan Prakoso & Fade2Black? Ini musik proyek kolaborasi antara musisi, bernama Bondan Prakoso dan grup hiphop Rap, Fade2Black, para anggota Titz, Santoz, Lezzano.
Pada awal tahun 2002, Bondan Prakoso yang juga dikenal oleh publik sebagai pemain bass berbakat besar, yang juga mantan pemain bass di sebuah band bernama Stream Funk Funky Kopral, dan Tito alias Titz yang dikenal sebagai rapper dan kelompok disebut Fade2Black, sering berbagi pemikiran dan ide untuk satu sama lain tentang musik. Mereka berdua datang dari latar belakang yang berbeda dari musik, Bondan Prakoso lebih mungkin di Funk dan musik Rock dan Titz dalam Rap / Hiphop. Pasangan ini kampus 2 dari Fakultas Budaya dan Humaniora, deepin 'dalam literatur Belanda, adalah Perguruan Tinggi teman di Universitas Indonesia, Depok.
... Pada akhir 2003, karena kebutuhan dan keinginan dalam mengakui musik semakin matang, lebih dalam dan kebebasan dalam menciptakan seni ini, Bondan Prakoso memutuskan untuk melangkah lebih jauh saat ia memutuskan untuk pensiun dari mantan band mereka, Funky Kopral.
2004 adalah tahun dimana Bondan datang dengan sebuah ide untuk menggabungkan berbagai jenis musik dan menggabungkan mereka dalam bentuk paket baru musik, seperti pada pertengahan tahun, ia telah meminta Titz untuk bergabung dalam proyek musik. Titz berpikir bahwa akan lebih kuat dengan kelompoknya bergabung masuk
Situasi ini semakin varietas lebih banyak dan lebih berwarna sebagai Bondan disetujui untuk melibatkan grup ini Hiphop dari Bogor, Fade2Black, dalam proyek ini. Alih-alih hanya 1 rapper, proyek musik ini menggabungkan 3 rapper, Titz, Santoz dan Lezzano.
Fade2BlackBy tahun 2004-an, mereka mulai melangkah lebih jauh dengan proyek ini dan berbagai jenis musik sedikit pun diciptakan sentuhan Rap, Rock, Funk sebagai elemen. Bondan Prakoso bertanggung jawab untuk instrumen musik, looping, dan mengatur, sedangkan Fade2Black mendapatkan lebih dekat dengan liriknya.
Proses ini hanya membutuhkan waktu 4 bulan untuk menyelesaikan dan pada bulan Agustus 2005, album 1 mereka dengan judul "RESPECT" dirilis di bawah SONY BMG Music Indonesia. Sejak itu, album yang berisi tidak hanya 1 jenis musik, tetapi banyak jenis musik dengan rap sebagai vokal dasar, oleh TITZ, Santoz LEZZANO, sementara di lagu-lagu lain juga bergabung Bondan pada vokal dalam bernyanyi.
Dengan sepotong seni, mereka berhasil kontribusi yang diterima dan penghargaan, seperti:
- MTV Indonesia artis Eksklusif pada bulan November, 2005 - MTV Advance Peringatan penghargaan pada bulan November, 2005 - Penghargaan Musik Indonesia (AMI) 2006, sebagai produksi album Rap terbaik.
dan pada tahun 2008, mereka siap untuk memecahkan Industri Musik Indonesia dengan lebih keras, impulsif, bentuk-bentuk inovatif dari musik. Dengan terbaru album baru mereka, bernama UNITY, dan dengan terobosan hit single, keroncong Protol.
Dengan debut baru dari album kedua mereka, mereka telah memenangkan Award 2008 Musik Indonesia (AMI) untuk kedua kalinya berturut-turut untuk Produksi Rap album terbaik.

Minggu, 30 Januari 2011

BIOGRAFI VINO GIOVANNI BASTIAN

Vino G Bastian, lahir 24 Maret 1982 di Jakarta. Putra bungsu pengarang Bastian Tito ini mengawali karirnya sebagai model di sebuah majalah remaja. Kemudian pada 2003 secara iseng menuruti saran seorang kawannya ikut kasting untuk film “30 Hari Mencari Cinta”. Namun ketika diterima memerankan karakter anak SMA yang bermimpi membentuk grup band di film arahan Upi Avianto tersebut, Vino masih ragu akan kemampuannya berakting demi mengingat vokalnya yang kecil. Ia bahkan sempat putus asa dan merasa tidak berbakat di bidang satu ini.

Atas dorongan semangat dan kepercayaan kru waktu itu, rasa percaya diri pelahan tapi pasti tumbuh dalam dirinya. Vino bahkan menjadikan kekurangan yang dimilikinya sebagai ciri khas dan kekuatan.

Meski muncul hanya beberapa scene di “30 Hari Mencari Cinta”, namun rupanya telah mencuri perhatian pecinta film Indonesia. Terbukti film tersebut mulai mengenalkan sosoknya di tengah masyarakat. Lewat film itu pula Erwin Arnada, bos Rexinema, melihat potensi yang dimiliki Vino, sehingga kemudian Erwin kembali melibatkan Vino di “Catatan Akhir Sekolah” (2004) besutan Hanung Bramantyo. Lepas dari situ Upi Avianto kembali menggandengnya untuk film “Realitas, Cinta dan Rock n Roll”. Film produksi Virgo Putra Film tersebut banyak menuai pujian dari kalangan kritikus film. Hal tersebut tak pelak membuat namanya makin berkibar dijagat perfilman. Tak heran jika tawaran main film deras menghampirinya. “Pesan dari Surga”, remake “Badai Pasti Berlalu”, “Foto Kotak dan Jendela” dan “Matchmaker” adalah Antara lain film-film yang dibintanginya.

Jauh sebelum terjun di model, kecenderungan Vino pada dunia seni tumbuh sejak masih kanak-kanak. Sang Papa, pengarang Bastian Tito, memperkenalkannya pada dunia tulis menulis. Namun rupanya bakat Vino tidak berkembang di bidang tulis menulis sebagaimana dimiliki Sang Papa. Waktu itu dirinya justru bercita-cita menjadi pilot lantaran terkagum-kagum melihat pertunjukan air show. Lantaran itu pula Vino melanjutkan sekolah di Institut Tekhnologi Indonesia.

Meski begitu kecenderungan pada dunia seni tidak begitu saja terhenti. Vino kecil sering membayangkan memfilmkan cerita yang ditulis Sang Papa, sekaligus menjadi pemain di film yang diangankannya. Kini angan-angannya tersebut sudah lama terwujud meski tidak memainkan tokoh rekaan Papanya.

Dengan popularitas yang sudah digenggamnya sekarang, tidak membuat Vino puas. Justru memacu Vino terus belajar memperdalam seni akting. Ia punya target, jika dari tahun ke tahun aktingnya tidak mengalami kemajuan, dirinya akan berhenti dari dunia akting, “Aku akan mengevaluasi perkembangan kualitas aktingku dari tahun ke tahun. Ketika terdengar komentar ketidakpuasaan tentang aktingku, itu merupakan warning bagiku.” ujar Vino.

Tentu masih ada segudang obsesi yang ingin diwujudkannya di dunia film. Antara lain Vino ingin dikenal sebagai aktor watak yang kuat. Ia juga ingin bermain di film dengan karakter yang sama sekali bertolak belakang dengan watak kesehariannya.